Rabu, 15 Oktober 2008

d' moSt rich man


Majalah Forbes kembali menempatkan Bill Gates sebagai orang terkaya dalam dunia teknologi ( IT) dengan kekayaan sekitar $57 milyar. Ada sekitar 400 orang terkaya di Amerika yang bergelut dalam dunia IT. Pendatang baru yang mendapat perhatian adalah Mark Zuckerberg (pendiri facebook) yang menempati urutan 321. Anak muda yang tidak menyelesaikan kuliahnya ini mendirikan situs tentang biodata anak muda dan juga fasilitas untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya.

Di bawah ini adalah daftar orang-orang terkaya Amerika yang berkecimpung dalam dunia teknologi (totalnya ada 29 orang dalam daftar 400 orang terkaya Forbes):

1. Bill Gates (Microsoft), $57 milyar

3. Larry Ellison (Oracle), $27 milyar

11. Michael Dell (Dell), $17.3 milyar

12. Paul Allen (Microsoft), $16 milyar

13. Sergey Brin (Google), $15.9 milyar

14. Larry Page (Google), $15.8 milyar

15. Steve Ballmer (Microsoft), $15 milyar

33. Jeff Bezos (Amazon), $8.7 milyar

47. Rupert Murdoch (News Corp.), $6.8 milyar

54. Pierre Omidyar (eBay), $6.3 milyar

59. Eric Schmidt (Google), $5.9 milyar

61. Steve Jobs (Apple), $5.7 milyar

84. Gordon Moore (Intel), $4.4 milyar

84. John Sall (SAS Institute), $4.4 milyar

91. David Sun (Kingston Technology), $4 milyar

91. John Tu, (Kingston Technology), $4 milyar

105. Richard Shulze (Best Buy), $3.5 milyar

144. Ray Dolby (Dolby), $2.9 milyar

161. Mark Cuban (Broadcast.com), $2.6 milyar

246. Irwin Jacobs (Qualcomm), $1.9 milyar

246. Omid Kordestani (Google), $1.9 milyar

262. Henry Samueli (Broadcom), $1.8 milyar

281. David Filo (Yahoo), $1.7 milyar

321. Amar Bose (Bose), $1.5 milyar

321. Todd Wagner (Broadcast.com), $1.5 milyar

321. Mark Zuckerberg (Facebook), $1.5 milyar

355. Richard Egan (EMC), $1.4 milyar

355. Vinod Khosla (Sun Microsystems), $1.4 milyar

355. Theodore Waitt (Gateway), $1.4 milyar

http://www.fisikanet.lipi.go.id/http://www.fisikanet.lipi.go.id/Albert Einstein, Paul Dirac, dan peletak dasar fisika lainnya mungkin menggunakan pensil untuk menuliskan teori relativitas dan mekanika kuantum. Baru-baru ini, para peneliti berhasil membuktikan teori tersebut juga menggunakan pensil - meskipun dalam bentuk yang lain.

Isi pensil umumnya dibuat dari grafit, bahan karbon yang apabila digoreskan di atas kertas akan meninggalkan bekas warna hitam sebab atom-atomnya mudah terpisah. Grafit juga dikenal sebagai penghantar listrik yang baik. Setahun lalu, Andre Geim dari University of Manchester, Inggris menggunakan permukaan adesif untuk melekatkan lapisan grafit supertipis setebal atom yang disebut graphene.

Penelitian terhadap graphene menunjukkan beberapa fenomena yang menakjubkan sebagaimana dijelaskan dalan dua makalah dalam jurnal Nature edisi 10 November. Tim peneliti menggambarkan bagaimana arus listrik mengalir pada graphene karena adanya aliran elektron melalui struktur atom karbon. Tapi, elektron ini menunjukkan sifat-sifat yang tidak biasa.

Tim peneliti menemukan bahwa aliran elektron tidak melambat meskipun berada pada suhu yang lebih rendah. Dalam essence, elektron seperti tidak memiliki massa, mirip seperti partikel-partikel tanpa massa yang digambarkan dalam teori relativitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa grafit dalam bentuknya yang lain ini tidak pernah berhenti bersifat menghantarkan listrik

Secara terpisah, para fisikawan dari Columbia University yang dipimpin Philip Kim menguatkan penemuan ini. Ia juga menunjukkan bahwa elektron tak bermassa melakukan gerakan sesuai prediksi efek Hall. Kim menulis bahwa penemuan ini akan menjadi dasar pengembangan aplikasi elektronika berbasis karbon dan magnet meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut. Hal tersebut juga berarti bahwa isi pensil yang dipakai untuk membuat garis setebal ukuran atom dapat digunakan untuk membuktikan teori yang mungkin juga ditulis dengan pensil oleh ilmuwan dahulu kala